CANDI SUKUH & CETHO III
CANDI SUKUH & CETHO III
(Visuali sastra pada batu)
Pada umumnya banyak orang apriori mencap Sukuh sebagai candi porno karena yang paling menonjol adalah relief adegan persebadanan begitu terang-terangannya. Padahal itu sebenarnya sebagai ajaran bahwa itulah asal kejadian. Setelah muncul ke dunia perlulah ditauladani dengan fakta-fakta kehidupan melalui karya-karya sastra visual berbentuk relief dan patung-patung. Antara lain kisah "Sudamala", tentang seorang ibu yang kerasukan roh jahat hingga dia (Kunti) benci ke anak sendiri, Sadewa, padahal sebelumnya sangat dicintai. Anaknya setelah itu diseret ke kerajaan maut, gandamayit. Kiranya akhir kisah perlu diuraikan tersendiri.
Patung manusia bersayap (sayang tak berkepala lagi karena telah dicuri) mewakili kisah Sang Garuda. Dengan segala akal dan tenaganya dia ingin menyelamatkan bunda dari ancaman perbudakan seumur hidup. Kisah lain yang tidak kalah serunya adalah Samodramantana (Mengaduk-aduk Samodra). Di situ dikisahkan para dewa bersusahpayah mencari tirta amerta, yaitu air yang sakti, yang meminumnya bisa hidup abadi tidak mati-mati. Banyak lagi kisah-kisah lain dengan tokoh-tokoh lain pula yang direliefkan atau dipatungkan, misalnya Bima yang mencari jatidiri, dewa sebagai kura-kura, gajah, naga, kuda, peran gunung sebagai alat pengaduk samodra dll-nya. Candi Sukuh baru sebagian kecil yang diteliti, karena masih begitu banyak prasasti yang belum terbaca. Begitu juga dengan yang ada di candi Cetho. Oleh karena itu masih banyak yang misteri dan belum terungkapkan secara total. Saya perlu juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Endah dan tunangannya, juga termasuk ayahandanya di Palur, yang tanpa bantuan transpor sepedamotornya maka tidak mungkin terwujud laporan ini.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home