Monday, May 08, 2006

SAJAK BINTANG SEJUTA MATAHARI

SAJAK BINTANG SEJUTA MATAHARI
/ Rahmat Ali

Jika tiba-tiba hadir
bintang sebesar sejuta matahari
warna paling merah dari yang paling merah
pantul paling silau dari yang paling silau
tak mungkin pandang
gerah segala gerah milyaran derajat
ibu segala ibu nerakalah itu
angkasa oh angkasa
tungku di atasnya wajan tengadah
galaksi-galaksi tergoreng
planet-planetnya bermekaran melebihi krupuk
lenyap ambisi dan nafsu nafsi-nafsi
mahluk termasuk manusia telah lama luluh lebih debu dari debu!

Jakarta 8 Mei 2006

1 Comments:

At 9:21 PM, Blogger ilenkrembulan said...

Pak,

dalem ilenk, baca sajak bapak, jadi inget krupuknya, wah krupuk kayak planet ya pak, tapi planet tidak digoreng pake minyak, tetapi pake cahaya heheheheh..

bagus puisi bapak, sederhana bahasanya tapi bermakna...

salam,
ilenk

 

Post a Comment

<< Home