HASIL LOMBA MENGARANG CERPEN BETAWI TAHUN 2006

CERPEN BETAWI TAHUN 2006
Peserta Lomba Tingkat SD
Peserta Lomba Tingkat SD
Setelah dinilai tim juri SM Ardan, Jose Rizal Manua dan Rahmat Ali, hasil Lomba Mengarang Cerpen Betawi 2006 yang diselenggarakan Perpustakaan Umum Pemda DKI (PERPUMBA) di Kuningan, Jakarta Selatan, cukup menggembirakan. Para pemenang nomor satu dari seluruh tingkatan (SD, SMP, SMA, PT dan Umum) bergiliran membaca karyanya di podium. Yang tampil pemenang pertama “Kisah Anak Tukang Becak" karya Hanafiah Khairunnisa, klas 6 SD. Ceritanya panjang. Tentang keluarga tukang becak. Pada suatu saat tanpa diduga tukang becak tersebut mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit terdekat. Malang tidak bisa ditolong lagi. Si bapak tukang becak meninggal. Si tokoh gadis kecil yang yatim sejak itu lalu dengan gigih berjuang menghadapi hidup.
Tulisan-tulisan berwujud cerpen karya murid-murid SD lainnya cukup bagus. Semangat mereka tinggi di dalam mengikuti lomba. Biar tidak punya mesin tik apalagi komputer mereka tidak habis akal. Tulis tangan saja biarpun tidak jarang yang ureg-ureg bolpoinnya kurang jelas. Tidak ada koma tidak masalah. Di dalam berdialog tanpa tanda baca dan lainnya lagi pakai. Untungnya juri-juri mengerti. Cara menulis ceplas-ceplos tanpa beban. Ekspresip sekaligus impresip. Cerpen pemenang kedua: “Si Jay”, karya Nizaska Syaula Melati. Cerpen pemenang ketiga “Si Jampang”, karya Anindyawati Ratna Putri. Cerpen pemenang keempat “Si Doel", karya Zainal Mufidah Hasaan. Cerpen pemenang kelima “Juragan Boing” karya Umairah Nazifah.

Peserta Lomba Tingkat SMP
Jumlah peserta Lomba Mengarang Cerpen Betawi tingkat SMP 19 orang. Yang terpilih pemenang pertama “Kebaya Betawi” karya Kartika Laras Panduwati, tentang gadis sedang sewot mencari kebaya apa yang bisa ditampilkan untuk acara di sekolah. Nyaknya miskin, tidak memiliki apa-apa. Lalu berkilah. Dikatakan kebaya yang diinginkan sudah ada, tetapi mana, tetapi mana, tetapi mana— begitu selalu diuber pertanyaan putrinya. cara Kartika Laras membawakan kocak, cengkok Betawinya pas Pengetahuan busana Betawi, rinci. Para pendengar senang. Berlanjut lancar. Menjelang hari H-nya sang putri buka-buka lipatan pakaian di almari. Didapatkan kebaya nyaknya. Sudah lama tidak dipakai-pakai, kok cocok dengan yang diinginkan. Dari kesedihan menjadi kegembiraan. Cerpen pemenang kedua “Patime dan Jamal, karya Tamara Ayu Ekaputri. Cerpen pemenang ketiga, “Kontes Pendekar", karya WendeN X. Watulingas. Cerpen pemenang keempat, "Si Pitung" karya Zabra Shalimah. Cerpen pemenang kelima, “Petualangan Apin", karya Haris Pradhikto.

Peserta Lomba Tingkat SMA
Jelas tulisan-tulisan para siswa SLTA lebih mumpuni. Gayanya lebih maju. Ada yang seperti esei namun mengandung cerita hingga menarik sekali. Ada yang baik narasi maupun dialog langsung pakai dialek Betawi. Terlihat pada cerpen pemenang pertama “Gerak Hati Penari Ngarojeng” (mengisahkan seorang penari Ngarojeng yang sudah tenar lalu sering dikontrak sebagai penari latar. Selama dikontrak oleh impresariat tari dia mendapat honor lumayan, istilahnya “duit bergebok-gebok”, namun setelah itu dia sadar


Karya-karya tulis berwujud cerpen dari kalangan ini lebih berbobot lagi sesuai latar pendidikan yang mereka miliki. Setelah diteliti lebih mendalam, ternyata yang menjadi pemenang pertama “Bang Udin Bule Kebayuran” karya Baridah seorang mahasiswi jurusan Ekonomi asal Cipulir. Ceritanya tentang anak Betawi yang benar-benar bule dulunya bernama Daniel kemudian setelah diangkat anak oleh Haji Husen diganti nama menjadi Udin. Panggilannya Udin Bule yang katanya anak haram. Ceritanya 14 halaman, kocak, fantasinya “gila"!

Cerpen pemenang kedua “Bukti Aye”, karya Sri Hastuti, tentang semangat tinggi seorang mahasiswi yang meneliti kemudian mementaskan hasil telitiannya di fakultas UI dengan sukses karena didukung pula oleh kawan-kawannya. Yang diteliti adalah sekeluarga seniman/seniwati lenong. Cerpen pemenang ketiga “Pengantin Sunat” karya Daisy Priyanti, tentang pernak-pernik bocah Betawi yang siap untuk disunat dengan segala upacaranya. Cerpen pemenang keempat “Aku dan Betawiku”, karya Nurhikmah, tentang bocah bernama Salim yang keluarganya seniman Ondel-ondel. Cerpen pemenang kelima adalah “Kisah kasih anak Betawi” karya Muh. Iwan Azhari, tentang percintaan sepasang pemuda yang penuh idiom-idiom lucu dan menarik.
Peserta Lomba Tingkat Kalangan Umum

Cerpen pemenang pertama berjudul “Senandung Hidup Nada-nada Tehyan” karya Zackir L. Makmur. Cerpen ini menguasai betul masalah interior kesenian Betawi terutama lenong di mana salah satu alat musik pengiringnya bernama tehyan, yaitu jenis biola khas Cina yang berdawai dan gema suara gesekannya ditampung oleh tempurung kelapa. Ceritanya digambarkan secara prosa liris. Misalnya ada metafora begini: ...


Hadiah berupa piagam, buku dan uang ratusan ribu baru akan diberikan kepada para pemenang pada bulan September 2006 yad.
Jakarta 14 Jull 2006, RAHMAT ALI
Pelukis, Husni, Kebon Jeruk Jakarta-Barat
1 Comments:
Ada lomba lagi kapan ya beh..? lagi belajar bikin cerpen nih...
Post a Comment
<< Home